Hubungan usia ibu saat hamil dan asupan zat gizi makro pada anak usia 24-59 bulan dengan kejadian stunting di Kabupaten Bangli

Authors

  • Nyoman Rai Trisnawati Program Studi Gizi dan Dietetika, Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Denpasar, Bali
  • I Putu Suiraoka Program Studi Gizi dan Dietetika, Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Denpasar, Bali
  • Ni Made Yuni Gumala Program Studi Gizi dan Dietetika, Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Denpasar, Bali

Keywords:

Usia ibu saat hamil, Hamil, Zat gizi makro, Stunting

Abstract

Stunting adalah kondisi di mana balita dinyatakan memiliki panjang atau tinggi badan yang pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Penyebab utama stunting pada umumnya adalah pola asuh yang kurang baik dari ibu, sehingga asupan gizi yang diterima oleh balita tidak mencukupi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara usia ibu saat hamil dan asupan zat gizi makro pada anak usia 24-59 bulan dengan kejadian stunting di Desa Pengotan, Kecamatan Bangli. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan menggunakan desain cross sectional, dengan sampel 41 anak usia 24-59 bulan. Data dianalisis dengan menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 33 sampel (80.5%) memiliki ibu dengan usia reproduksi sehat (20-35) saat hamil, 32 sampel (78.0%) memiliki tinggi badan normal, 23 sampel (56,1%) memiliki asupan energi defisit, 28 sampel (68.3%) memiliki asupan protein cukup, 34 sampel (82.9%) memiliki asupan lemak defisit, dan 36 sampel (87.8%) memiliki asupan karbohidrat defisit. Tidak ada hubungan antara usia ibu saat hamil, asupan protein, dan asupan karbohidrat dengan kejadian stunting. Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi dan lemak pada anak usia 24-59 bulan dengan kejadian stunting (p < 0.05).

Downloads

Published

20-10-2024 — Updated on 20-10-2024

Versions

Issue

Section

Articles